GameQQ diberikan kesempatan eksklusif untuk wawancara langsung dengan game designer dari L.A
.W Online untuk membahas seputar CBT dan OBT game ini.Living After War (L.A.W) Online adalah sebuah 3D MMORPG yang dikembangkan oleh developer asal Korea Selatan, Nitrozen dan dibawa ke Indonesia oleh PT.Mobius Indonesia. Berbeda dengan produk game lain yang masuk ke Indonesia rata-rata merupakan produk lama yang sudah rilis di negara lain terlebih dahulu, LAW Online merupakan produk baru, bahkan Closed Beta (CBT) nya pertama kali dilakukan di Indonesia yang sudah dimulai sejak 25 April lalu.
Dengan pendekatan yang berbeda ini, CBT LAW Online di Indonesia terkesan penuh masalah, banyak bug, crash, lag, dan lain-lain. Secara umum pada game-game lainnya yang masuk ke Indonesia, CBT hanya digunakan untuk mengetest konfigurasi server seperti spec dan bandwitdh yang diperlukan, produk game nya sendiri sudah teruji karena sudah dirilis sebelumnya. Harus diperhatikan bahwa yang dilakukan oleh LAW Online kali ini adalah sebuah CBT yang sebenarnya, yaitu mengetest sebuah game untuk mencari, melihat, dan kemudian memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada di dalam game tersebut, karena game ini belum pernah dipasarkan dimanapun termasuk di negara asalnya sendiri.
Oleh karena itu GameQQ merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai LAW Online yang bisa dikatakan sedang dikembangkan di Indonesia, berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Game Designer LAW Online Mr. Nor Sun Glae dari Nitrozen ditemani oleh Pak Jaka Kristandi General Manager Mobius di kantor Mobius bilangan Jakarta Utara beberapa hari lalu:
Selamat kepada Mobius dan Nitrozen atas peluncuran CBT LAW Online Indonesia dan terima kasih telah mengundang serta meluangkan waktu untuk interview kali ini.
Pertanyaan pertama yang paling mendasar, sebagai game designer, game seperti apa yang ingin Anda ciptakan waktu pertama kali akan membuat LAW Online?
Terima kasih juga telah datang dan LAW Online mulai dikembangkan pada tahun 2008 dan pada saat itu kami sudah jelas bahwa ingin membuat sebuah game yang dapat dimainkan oleh semua jenis pemain apakah itu casual maupun hardcore dengan tema perang dan resource war sebagai fitur utamanya.
Dengan melakukan CBT yang pertama kalinya di Indonesia, apakah Anda menemui kesulitan-kesulitan khusus dibandingkan negara lain?
Tidak juga, namun satu hal yang menonjol adalah kesulitan bagi pemain untuk mendapatkan/mendownload client, lambat sekali. Namun yang menggembirakan adalah para pemain Indonesia bermain lebih lama di masa closed beta dibandingkan pemain Korea yang pada umumnya hanya bermain 5 menit saja dalam sebuah game yang pada masa closed beta.
Kemudian tujuan utama dari CBT kali ini apa?
Kami akan melakukan dua CBT, yang pertama sudah dimulai sejak 25 April dan yang kedua pada bulan Mei. Dalam CBT ini kami mencari kestabilan game, analisa bugs, hal ini perlu dilakukan dengan sangat intensif melihat bahwa ini adalah produk fresh yang belum pernah dirilis dimanapun selain di Indonesia.
Bagaimana pendapat Anda melihat pemain Indonesia menanggapi CBT yang penuh bug, banyak dari mereka yang belum mengerti arti CBT sebenarnya dan pada akhirnya malah menganggap game ini belum layak untuk dirilis?
Inilah yang justru membuat kami lebih yakin untuk merilis LAW Online, kami juga akan bisa mendapatkan pemain yang lebih dewasa dan juga mengedukasi pemain-pemain yang lebih muda untuk mengerti bahwa apa yang mereka lakukan dan laporkan pada masa CBT ini akan sangat membantu dan berpengaruh terhadap pengembangan game ini sendiri, yang biasanya suara para gamer Indonesia tidak bisa didengar oleh developer maka di sini suara mereka justru yang kami cari untuk menjadikan game ini lebih baik lagi. Kami percaya juga bahwa hal ini akan memajukan pasar game online di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Kami juga menyediakan berbagai channel dari situs Mobius sampai Facebook yang selalu terbuka bagi para pemain untuk melaporkan bug dan masalah yang mereka temukan selama masa CBT ini.
Setelah CBT apakah Anda sudah mempersiapkan fitur-fitur tambahan pada masa Open Beta (OBT) nanti?
Yap tentu saja, selain bugs yang sudah diperbaiki, kami sudah mempersiapkan fitur baru seperti Item Crafting, element pada equipment dan senjata, resource market, dan mine war yang terkoneksi dengan lingkungan game.
Untuk tambahan class baru, bahkan ras baru yang akan menjadikan game ini menjadi perseteruan antar 3 ras bukan lagi 2?
Sejujurnya kami sudah ada rencana untuk mempersiapkan class baru, namun untuk ras, meskipun belum tetapi tidak tertutup kemungkinan bagi kami untuk melakukan hal tersebut karena game ini masih akan terus dikembangkan.
Melihat Indonesia menjadi bagian penting dari pengembangan LAW Online, apakah mungkin bagi Anda untuk memasukkan fitur berciri khas Indonesia?
Tentu saja, Mobius dan Nitrozen sudah bermitra sejak lama sedikitnya tiga tahun, dan bisa saja kami membuat kan sebuah fitur khusus untuk Indonesia di masa mendatang.
Selain di Indonesia dan Korea, LAW Online akan rilis di negara mana lagi? Dan kenapa memilih Indonesia untuk rilis pertama kali?
Saat ini LAW Online sudah bekerja sama untuk rilis di Jerman dan kemudian Jepang. Mengenai Korea, kami belum bisa rilis di sana karena beberapa alasan, pertama game sudah sangat banyak sekali di sana dan kedua publisher di sana memilih untuk mengambil hak lisensi secara global, padahal Nitrozen lebih memilih untuk bermitra langsung dengan publisher-publisher dari negara lain.
Apakah saat ini Nitrozen masih fokus terhadap LAW Online atau sudah ada pengembangan game baru lainnya?
Masih fokus di LAW Online saja saat ini.
Bagaimana kesannya terhadap Jakarta selama berada di sini?
Saya pribadi belum sempat berkeliling karena setiap hari hanya berada di gedung ini sampai jam 10 malam mengerjakan LAW Online.
Wah tampaknya Anda sangat sibuk sekali, kalau begitu sekian dulu interview dari kami, dan semoga sukses selalu untuk Nitrozen dan Mobius.
Terima kasih.
Saat ini L.A.W Online Indonesia masih dalam tahap CBT dan informasi bagaimana mengikutinya dapat kamu temukan di sini.
0 komentar:
Posting Komentar